Bojonegoro, intip.info – Potret kemiskinan kembali terlihat di pedesaan Kabupaten Bojonegoro. Seorang lansia bernama Mbah Kamisih (73 tahun), warga Desa Cengkir, Kecamatan Kepohbaru, terpaksa tinggal bersama anaknya yang mengalami gangguan jiwa di sebuah rumah tak layak huni yang juga menjadi kandang kambing.
Anaknya, Mbak Wiji (42 tahun), yang diketahui mengalami gangguan jiwa, harus menjalani hari-hari di tengah kondisi serba kekurangan. Dengan suara lirih, Mbah Kamisih menuturkan kesedihannya melihat keadaan sang anak.
Mbah sedih melihat anak Mbah yang gangguan jiwa harus tinggal di kandang kambing,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Sehari-hari, Mbah Kamisih menggembala kambing bantuan dari pemerintah. Namun, kambing-kambing tersebut juga tinggal satu atap dengan dirinya dan Mbak Wiji. Kondisi rumah yang mereka tempati sangat memprihatinkan: berlantai tanah lembap, berdinding triplek yang sudah rapuh dan bocor, dipan tanpa alas, serta bau kotoran kambing yang menyengat.
Lebih parah lagi, rumah tersebut belum terhubung dengan listrik. Saat malam tiba, kegelapan menyelimuti keluarga kecil itu. Ketika musim hujan datang, penderitaan semakin bertambah karena atap bocor dan lantai berubah menjadi lumpur.
Kini, Mbah Kamisih hanya bisa berharap ada perhatian dari pemerintah maupun para dermawan agar dirinya dan anaknya bisa hidup lebih layak. Ia takut rumahnya yang rapuh sewaktu-waktu ambruk, membahayakan keselamatan mereka berdua.
Kondisi yang dialami Mbah Kamisih dan Mbak Wiji menjadi cermin bahwa masih banyak warga kurang mampu di pelosok desa yang membutuhkan sentuhan nyata dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
Sumber: Aryana Channel