Warga Bojonegoro Protes PT GNS: Pemasangan Tiang dan Kabel Internet Diduga Ilegal dan Semrawut

Warga Bojonegoro Protes PT GNS: Pemasangan Tiang dan Kabel Internet Diduga Ilegal dan Semrawut


BOJONEGORO, Jawa Timur, 17 Juni 2025 - intip.info  - Kegaduhan kembali terjadi di Kabupaten Bojonegoro terkait pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Kali ini, warga Desa Kauman, Kecamatan Bojonegoro, melayangkan protes keras terhadap PT Gerbang Nusantara Sakti (GNS) yang diduga melakukan penanaman tiang dan pemasangan kabel internet tanpa mengantongi izin resmi.

 

Protes warga muncul setelah sejumlah warga mempertanyakan dokumen perizinan kepada para pekerja proyek di lapangan. Namun, para pekerja tersebut tidak dapat menunjukkan dokumen izin yang sah, baik dari pemerintah desa maupun instansi terkait di tingkat kabupaten. Suyoto, warga RT 09 Desa Kauman, yang menjadi salah satu pihak yang mempertanyakan izin tersebut, mengungkapkan kekecewaannya. "Saya sudah bertanya dengan baik-baik, tetapi mereka tidak bisa menunjukkan izinnya. Ketika saya mencoba menghubungi perwakilan perusahaan, jawabannya malah berbelit-belit," ujar Suyoto kepada awak media, Selasa (17/6).

 

Selain masalah perizinan, warga juga menyoroti kondisi pemasangan tiang dan kabel yang dinilai sangat semrawut dan membahayakan. Banyak tiang yang berdiri tanpa penataan yang baik, dan kabel-kabel menjuntai di berbagai tempat, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, terutama di titik-titik yang padat kendaraan. Kondisi ini juga dinilai merusak estetika lingkungan dan mengganggu keindahan kota.

 


Menanggapi hal tersebut, warga mendesak pemerintah Kabupaten Bojonegoro, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan instansi terkait lainnya, untuk segera turun tangan dan melakukan tindakan tegas terhadap PT GNS. Mereka meminta agar pemerintah segera melakukan pengecekan izin dan menertibkan pemasangan tiang dan kabel yang dinilai ilegal dan membahayakan tersebut. "Kami berharap pemerintah segera bertindak untuk melindungi keselamatan dan kenyamanan warga," tegas Suyoto. "Jangan sampai kejadian di Desa Bangilan terulang kembali."

 

Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT GNS terkait protes warga tersebut.


(Red)

أحدث أقدم