Tuban, intip.info – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kabupaten Tuban menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Selasa (7/10/2025). Aksi ini juga mendapat dukungan dari mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban.
Dalam aksinya, para PKL membawa serta gerobak dagangan mereka dan diparkirkan tepat di depan kantor Pemkab Tuban. Hal ini sebagai simbol kekecewaan lantaran dagangan mereka tidak laku pasca relokasi dari kawasan Alun-Alun Tuban.
Salah seorang pedagang, Siwalan Misri (48), warga Desa Panyuran, Kecamatan Palang, tak kuasa menahan tangis saat menyampaikan keluhannya. Ia mengaku sudah berbulan-bulan tidak bisa berjualan, bahkan saat mencoba mengasong pun dilarang oleh petugas Satpol PP.
Saya sudah gak jualan beberapa bulan, bahkan saya ngasong saja gak dibolehkan sama Satpol PP,” ujar Misri dengan suara bergetar.
Senada dengan itu, Ketua Paguyuban PKL Tuban, Sujud, mengungkapkan bahwa kondisi para pedagang kian memprihatinkan. Ia bahkan menyebut ada salah satu pedagang yang meninggal dunia akibat depresi karena dagangannya tidak laku.
Itu ibu Emi yang meninggal mendadak karena kepikiran. Jualannya tidak laku, tidak punya uang, sedangkan harus menghidupi anak-anaknya,” jelas Sujud.
Ia menegaskan, para PKL mendesak pemerintah agar memberikan solusi nyata. Mereka meminta agar tetap diizinkan berjualan kembali di kawasan Alun-Alun Tuban.
Sebagai informasi, sejak kawasan Alun-Alun Tuban direvitalisasi, para PKL dipindahkan ke area Pantai Boom Tuban. Namun, kondisi di lokasi baru dinilai sepi pengunjung sehingga berdampak pada merosotnya pendapatan pedagang.
Dalam tuntutannya, massa menyatakan apabila tidak ada solusi yang jelas, maka mereka akan kembali berjualan di kawasan Alun-Alun Tuban pada akhir pekan, yakni hari Sabtu dan Minggu.(tim/red)